TAK MUNGKIN MENJADI MUNGKIN

Judul Skripsi: Relasi Iman dan Akal Budi Menurut Ensiklik Fides Et Ratio

Penulis: Frater Aleks Wetipo

Dosen Pembimbing: Dr. Ino Ngari, Dosen Penguji: Dr. Albertus Heryanto, Pater. Agus Tebay, Lic. Dog.


Moments setelah ujian skripsi 


Oleh Gertak Kebadabi Kadepa 



Menempuh pendidikan teologi bukan sekadar proses belajar di bangku kuliah, melainkan perjalanan membentuk diri, hati, dan pikiran. Ketika Frater Aleks Wetipo memulai penulisan skripsinya yang membahas relasi antara iman dan akal budi menurut Fides et Ratio, ia tidak hanya menghadapi tantangan intelektual, tetapi juga pergulatan batin yang dalam.

Ungkapan “Tak Mungkin Menjadi Mungkin” mencerminkan perjuangan yang dilalui dari rasa ragu menjadi yakin, dari kebingungan menjadi pemahaman, dan dari keraguan terhadap kemampuan diri menjadi keberanian untuk menyelesaikan tugas yang dipercayakan. Dalam proses ini, iman menjadi sumber kekuatan, dan akal budi menjadi alat untuk menggali serta memahami kebenaran ilahi.

Puncak dari proses ini terjadi dalam momen ujian skripsi, ketika ilmu dan budaya bertemu. Frater Yulianus Kebadabi Kadepa, di tengah prosesi tersebut, mempersembahkan ibu bakar dan daun dota kepada dosen pembimbing dan Frater Aleks. Sebuah tindakan simbolis yang sangat bermakna sebuah bentuk penghormatan dalam budaya Papua, sekaligus ungkapan syukur dan penghargaan kepada para pendidik serta penulis karya ilmiah ini. Tradisi lokal ini memperkaya nilai spiritual dan akademik yang dirayakan hari itu.

Dengan demikian refleksi ini, dari momen ini sangat jelas: keberhasilan bukan hanya hasil kerja keras individu, tapi juga buah dari dukungan komunitas, kekuatan iman, dan pengakuan terhadap nilai-nilai budaya sendiri. Skripsi ini bukan hanya sebuah dokumen ilmiah, tetapi juga bukti nyata bahwa yang dulunya dianggap tidak mungkin, bisa menjadi mungkin karena Allah menyertai setiap proses dan usaha kita.


Wisma Tiga Raja Timika 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pastor Yance Wadogouby Yogi Memiliki Imam, Nabi, dan Raja di Jantung Papua yang Berdarah di Intan Jaya

Rencana Tuhan Pasti Indah pada Waktunya

Pater Yance Yogi Memiliki Keberanian