Penyerahan Noken dari Dekan Dekenat Moni-Puncak Jaya kepada Uskup Terpilih Keuskupan Timika Mgr. Bernadus Bofitwos Baru, OSA mewakili Oleh Pater Dekan Yance Wadogouby Yogi, Pr.

 


Oleh:Yulianus Kebadabi Kadepa 


Di Dekat Moni Puncak Jaya Papua tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tapi juga penuh dengan nilai-nilai spiritual dan budaya yang luhur. Dalam semangat inilah, penyerahan noken dari Dekenat Moni, Puncak Jaya, kepada Uskup Terpilih Keuskupan Timika menjadi sebuah momen istimewa yang bukan hanya sebagai ungkapan adat, melainkan sebagai simbol kasih, hormat, dan harapan umat terhadap gembala barunya.

Noken, bagi masyarakat Intan Jaya Papua, bukan sekadar tas tradisional. Ia adalah simbol kehidupan, pengorbanan, dan cinta yang diwariskan turun-temurun. Saat noken itu diserahkan kepada uskup, yang diterima bukan hanya benda, tapi seluruh harapan dan keyakinan seluruh umat di Intan Jaya. Di balik tindakan sederhana ini, tersimpan makna spiritual yang mendalam: keterbukaan hati, penghormatan budaya, dan penguatan tali persaudaraan dalam gereja.

Pater Yance Wadogouby Yogi sebagai imam dan putra asli dari tanah Papua, menyaksikan sendiri bahwa Kabupaten Intan Jaya, salah satu wilayah yang sering terlupakan oleh media dan dunia, hari ini mulai menampakkan wajah aslinya: wajah surgawi. Bukan karena gemerlap kota atau kemajuan fisik, tapi karena kesetiaan umat dalam iman, kekayaan alam yang masih murni, serta budaya yang tetap hidup dalam harmoni dengan ciptaan.

Ketika penyerahan noken kepada uskup terpilih keuskupan Timika, Pater Yance Wadogouby Yogi mengatakan bahwa: "Kabupaten Intan Jaya adalah tempat surganya Papua hari ini dalam kacamata internasional," demikian Wadogouby nyatakan dengan penuh keyakinan. Dunia luar mulai membuka matanya terhadap nilai-nilai luhur yang dijaga oleh masyarakat Intan Jaya: kerendahan hati, keteguhan dalam iman, solidaritas komunitas, dan rasa hormat terhadap alam serta tradisi. Meski di tengah tantangan dan konflik, penindasan, dan pengusian yang terjadi, cahaya harapan tetap menyala dari sudut-sudut pegunungan di Intan Jaya ini.

Penyerahan noken kepada Uskup Terpilih menjadi simbol bahwa di Papua khususnya Intan Jaya, siap melangkah bersama gereja universal. Kami hadir bukan sebagai penonton, tetapi sebagai pelaku sejarah gereja dan bangsa. Gereja di Intan Jaya Papua tidak hanya menerima Injil, tapi telah menjadikannya daging dalam budaya dan keseharian.

Intan Jaya hari ini, dilihat dari kacamata iman dan kemanusiaan, adalah surga kecil yang ada di bumi. Inilah saatnya dunia mengakui bahwa dari balik kabut dan gunung, dari balik derita dan doa, Intan Jaya Papua menyimpan mutiara kehidupan.


Wisma Tiga Raja Timika 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pastor Yance Wadogouby Yogi Memiliki Imam, Nabi, dan Raja di Jantung Papua yang Berdarah di Intan Jaya

Rencana Tuhan Pasti Indah pada Waktunya

Pater Yance Yogi Memiliki Keberanian