KERINDUAN SEORANG TOKOH PEMIKIR PAPUA: PATER DR. NELES KEBADABI TEBAI
![]() |
Aita Kebadabi Tebai vs kabadabi kadepa |
(Dialog Jakarta-Papua dan Papua-Jakarta)
Oleh: Yulianus Kebadabi Kadepa
Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay adalah sosok yang tidak hanya dikenal sebagai imam Katolik, tetapi juga sebagai intelektual dan pejuang perdamaian dari Tanah Papua. Ia Lahir di Godide, Kamu Utara, Kabupaten Dogiyai, Papua, pada 13 Februari 1964, Tebay memiliki perjalanan hidup yang luar biasa dalam upaya memajukan dialog antara Jakarta dan Papua. Melalui karya-karyanya, beliau berusaha membuka jalan bagi terciptanya perdamaian yang adil dan bermartabat bagi masyarakat Papua.
Dialog sebagai Jalan Perdamaian
Dalam bukunya yang berjudul Dialog Jakarta–Papua: Sebuah Perspektif Papua (2013), Pater Neles menegaskan bahwa dialog bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah jalan (via) untuk meningkatkan kepercayaan antara rakyat Papua dan pemerintah Indonesia. Tebay menyatakan, "Dialog adalah medium untuk meningkatkan kepercayaan antara rakyat Papua dan pemimpin Pemerintahan, dalam hal ini Presiden dengan jajarannya" (Tebay, 2013: 72). Melalui dialog, masalah-masalah dapat diidentifikasi dan ditemukan solusinya, dengan tujuan akhir mencapai kedamaian.
Pater Neles melihat bahwa konflik di Papua bukan hanya soal politik dan ekonomi, tetapi juga soal martabat manusia, sejarah luka yang belum sembuh, dan kerinduan akan keadilan. Tebay menekankan pentingnya mendengarkan suara hati orang Papua dan menghindari pendekatan yang hanya mengedepankan kekuatan militer atau politik semata.
Perjuangan Melalui Jaringan Damai Papua (JDP)
Pada tahun 2009, Pater Neles bersama rekan-rekannya mendirikan Jaringan Damai Papua (JDP), sebuah organisasi yang bertujuan untuk mengupayakan perdamaian di Papua melalui dialog. Melalui JDP, beliau memperkenalkan konsep dialog inklusif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat Papua, baik yang mendukung integrasi dengan Indonesia maupun yang menginginkan kemerdekaan. Bagi beliau, dialog bukanlah proses negosiasi politik semata, melainkan sebuah upaya untuk membangun rasa saling percaya dan menghargai satu sama lain, sehingga tercipta kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak .
Tantangan dan Kerinduan
Perjuangan Pater Neles tidaklah mudah. Tebay sering menghadapi tantangan dari berbagai pihak yang skeptis terhadap gagasan dialog. Sebagian pihak di Jakarta mencurigai bahwa dialog yang dimaksudkan oleh beliau adalah upaya untuk memerdekakan Papua, sementara sebagian pihak di Papua merasa bahwa dialog hanya akan memperkuat posisi Indonesia. Namun, Pater Neles tetap konsisten dalam perjuangannya, meyakini bahwa dialog adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan bermartabat .
Kerinduan Tebai akan perdamaian yang sejati tercermin dalam setiap langkah dan kata-katanya. Meskipun beliau telah meninggalkan kita pada 14 April 2019, warisan pemikiran dan perjuangannya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi kita semua.
Dengan demikian, Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay adalah sosok yang telah membuka jalan bagi dialog dan perdamaian di Papua. Melalui karya-karyanya dan perjuangannya, Tebay mengajarkan kita bahwa perdamaian bukanlah sesuatu yang diberikan, tetapi sesuatu yang diperjuangkan bersama. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan beliau, menjaga dan merawat dialog sebagai jalan menuju perdamaian yang sejati.
Wisma Tiga Raja Timika
Daftar Pustaka:
Tebay, Neles. (2013). Dialog Jakarta–Papua: Sebuah Perspektif Papua. Jakarta: Sekretariat Keadilan dan Perdamaian.
Komentar
Posting Komentar