DUNIA TEMPAT SINGGAH, SURGA TEMPAT PULANG

 

Jalan trans Nabire, Dogiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya 


Oleh: Gertak Kebadabi Kadepa 


Hidup di dunia sering kali membuat kita lupa diri, waktu, dan tempat bahwa semua yang kita lihat, kita miliki, dan kita kejar, pada akhirnya akan kita tinggalkan. Kita seolah tertidur di antara gemerlap dunia, mengira ini semua abadi. Padahal, dunia ini hanyalah tempat singgah, bukan tempat tinggal. Surga tempat jiwa berasal dan kembali adalah rumah sejati kita yakni bersama dengan para Kudus di surga 

Manusia adalah makhluk spiritual yang sedang menjalani pengalaman fisik di dunia ini. Tubuh kita berasal dari tanah, namun jiwa kita ditiup dari langit. Kita berjalan dalam realitas duniawi, tapi tujuan sejatinya adalah kembali kepada asal: Tuhan, Sang Pemilik Kehidupan kita.

Keluarga menjadi bagian penting dari perjalanan ini. Mereka bukan sekadar ikatan darah, tetapi amanah semesta untuk merahimi kami, mendidik, menumbuhkan cinta, dan mematangkan jiwa. Dalam keluarga, kita belajar mencintai, memaafkan, bersabar, dan berkorban. Semua pelajaran itu adalah bekal untuk perjalanan pulang nanti.

Sayangnya, banyak dari kita terjebak dalam rutinitas tanpa makna. Mengejar dunia seakan-akan hidup selamanya di sini. Padahal, kita semua adalah berpulang meninggal tempat asalnya. Dan berpulang yang bijak tak akan membawa beban berlebihan, ia hanya membawa yang penting untuk perjalanannya.

Dengan demikian, refleksi ini mengajak kita untuk kembali menata hati dan arah hidup. Bahwa semua pencapaian duniawi baik adanya, selama tidak membuat kita lupa siapa diri kita, dan ke mana kita akan kembali. Dunia ini fana. Yang abadi adalah kebaikan, ketulusan, dan cinta yang kita tanam selama di dunia ini. Maka, marilah menjalani hidup sebagai tamu yang baik di dunia ini, dan bersiap untuk pulang dengan hati yang damai.

Wisma Tiga Raja Timika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pastor Yance Wadogouby Yogi Memiliki Imam, Nabi, dan Raja di Jantung Papua yang Berdarah di Intan Jaya

Rencana Tuhan Pasti Indah pada Waktunya

Pater Yance Yogi Memiliki Keberanian