Bangkitlah Damai di Tanah Papua Bersama Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus

 


Martinus Degouwobou Tenouye


Sebagai momen agung ketika Sang Juruselamat naik ke surga, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya. Peristiwa ini bukan hanya menandai akhir dari kehadiran fisik Yesus di bumi, tetapi juga meneguhkan janji-Nya bahwa Dia akan tetap menyertai umat-Nya melalui Roh Kudus, serta memberikan misi suci kepada para murid: menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi. Yesus memberikan saksi-Nya kepada para murid adalah mewartakan kasih kepada seluruh dunia, wartakan kasih kepada seluruh dunia itu kepada siapa saja. Apa yang Tuhan Yesus dimaksudkan wartakan kasih kepada seluruh dunia atau wartakan kasih kepada orang-orang yang sangat membutuhkan kasih dan damai. Yang Yesus maksudkan adalah mengajar, memimpin, mewartakan dan berdoa.

Dalam konteks Papua sekarang sangat membutuhkan orang-orang yang benar benar mewartakan kasih dan terutama membela kebenaran dan keSetiap tahun, umat Kristen di seluruh dunia merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus adilan di atas tanah Papua. Kini pastor-pastor yang berkarya di tanah Papua Tuhan memanggil mereka supaya Meraka betul betul membela kebenaran dan keadilan bagi banyak orang “ ko pastor atau uskup bicara tentang apa yang terjadi di atas tanah Papua berarti sesungguhnya anda bicara tentang kasih dan damai bagi orang Papua itu sendiri. Tapi kalau “ pater” takut menuarakan apa yang terjadi di tanah Papua maka ini anda menolak tugas luhur yang diberikan Allah kepada imam. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mulai mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat saja, roti pun jangan, kantong perbekalan pun jangan“ Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka” (Mrk 6:7-13 (https://catatanseorangofs.wordpress.com/2024/01/31/tugas-para-murid-adalah-melanjutkan-karya-pelayanan-yesus). Pesan Yesus tersebut mau mengingatkan agar setiap para murid khususnya dalam konteks ini para pastor. Bahwa di mana ada tempat altar itu menjadikan sebagai tempat untuk berani bersuara tentang keluh kesah umat, suka duka umat, khotbah oleh para pastor jangan sikap Jawaisme sana, melainkan harus kontekskan. 

Dengan berani mewartakan dan menyuarakan kebenaran dan kedamaian di altar berarti ia melakukan tugas luhur dari Tuhan Yesus. Tugas luhur Tuhan atau Tuhan berikan tugas kepada para murid “pastor” terutama adalah dengan hak penuh dan dengan berani bersuara realita di depan publik. Pater Neles Tebay menjadi teladang yang baik bagi pastor.. bahwa Pentingnya dialog, dengan dialog kita akan menyemukan kedamaian di sana https://laolao-papua.com/2022/09/04/pater-neles-tebay-dan-lika-liku-dialog-papua-jakart. Yang kedua Uskup Keuskupan Timika, Bernardus Baru OSA. Yang menyatakan bahwa semua persoalan persoalan yang terjadi di atas tanah Papua harus selesaikan melalui jalan dialog, duduk sama, bicara hati ke hati, jangan selesaikan masalah dengan kekerasan, Melainkan selesaikan masalah dengan cara yang damai, dengan cara demikian kita akan temukan akar masalah di sana lalu kita akan selesaikan sama sama. Sumber ini bisa lihat dalammultimediatigarajatimika.com.yutube.

Hai adakah suara suara kecil bagi orang-orang yang tertindas, dibunuh, ditembak diperkosa dll. Para pemimpin gereja maupun pemerintah memiliki mata dan telingah tapi seolah-olah tidak memiliki mata dan telingah, selalu diam tidak mau bersuara, tidak mau menyampaikan apa yang terjadi di atas tanah Papua. Di atas tanahnya sendiri, semua orang khususnya pemimpin gereja maupun pemerintah,suka mau jadi Yudas Iskariot, “munafik” Pesan, Hari Kenaikan Tuhan Yesus hari ini kepada para murid, kamu harus kuat untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada dunia, sekarang Roh Kudus ada bersama- sama kamu. Arti dari pesan Tuhan Yesus hari ini adalah seluruh pastor maupun pemimpin pemerintah OAP, harus beranikan diri untuk menyuarakan tentang kebenaran kepada semua orang , bagi para murid ataupun pengikut Yesus harus sama seperti Dia yang berani memikul Salib berat, mulai dari Gedzsemani sampai Golgota.

Spiritualitas utama adalah Yesus sendiri. Ia yang memberi kekuatan dan semangat dalam pelayanan. Semangat dan spiritualitas ini Yesus selalu memberikan di setiap saat jika para imam sungguh mencintai panggilannya dan tugas-tugasnya. Kekuatan itu mereka selalu terima. Pertanyaan di sini adalah apakah Rahmat dan kekuatan yang Tuhan berikan kepada imam itu, mereka lakukan dengan baik. Artinya bahwa Rahmat yang Tuhan berikan kepada para imam tetap mewartakan Kerajaan Allah kepada umat. 

Mewartakan Kerajaan Allah itu, melalui doa doa dan kohtbah khotbah yang sesuai dengan konteks, tidak bahasa Jawaisme. Pastor yang luar dari Papua yang bertugas di Papua doa doa maupun khotbah juga mestinya gunakan dalam konteks. Dalam kenyataannya kebanyakan pastor dalam doa maupun khotbah sering tidak konteks, nah ini kita tegaskan bahwa, sebenarnya pastor hadir untuk umat, dan umat hadir untuk pastor maka semua para pastor renungan renungan maupun doa doa mestinya sesuai kontek, agar kedamaian dari Tuhan Yesus itu dapat dirasakan oleh umat yang selalu merindukan akan kedamaian dan kebebasan.

Kenaikan Kristus: Janji Pengharapan dan Penyertaan

“Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

 (Kisah Para Rasul 1:8) Papua, yang sering disebut sebagai “surga kecil yang jatuh ke bumi”, kalau sekarang kita bisa di sebut Tanah Papua sebagai “ “Gadis” semua orang menyukainya Karana dia cantik dan manis. Semua mata buka untuk melihatnya. Ada apa gadis tersebut, apakah gadis itu sesuatu sehingga semua orang ingin melihat dan menyukainya bahkan ingin membunuhnya. Pada hari ini, Hari Kenaikan Tuhan Yesus mau mengingatkan kepada semua pihak Allah tetap teguh dan berdiri kuat kuat supaya tetap menyuarakan kebenaran kepada semua orang, bersama Hari Kenaikan Tuhan Yesus, doa doa maupun permohona dari umat yang berada di bawah penjajahan Indonesia, agar tetap dan tidak putus putus berkomunikasi dengan Allah, sehingga tanah Papua yang penuh dengan darah dan derita ini dapat terwujud sesuai rencana Tuhan. 

Memang kita tau bahwa dari tahun 61 sampai sekarang masih terus mengalami pelbagai penderitaan. Kenyataan tanah Papua telah lama menyimpan cerita perjuangan, ketidakadilan, dan konflik yang belum sepenuhnya pulih. Namun Hari Kenaikan Yesus mengingatkan kita bahwa bangkitlah damai di tanah Papua bukan karena semua masalah telah selesai, tetapi karena pengharapan kita bertumpu pada Kristus yang hidup dan bertahta. Damai itu bukan sekadar absen dari konflik, melainkan kehadiran kasih, kebenaran, dan penghormatan terhadap martabat manusia.


Wisma Tiga Raja Timika 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pastor Yance Wadogouby Yogi Memiliki Imam, Nabi, dan Raja di Jantung Papua yang Berdarah di Intan Jaya

Rencana Tuhan Pasti Indah pada Waktunya

Pater Yance Yogi Memiliki Keberanian