Bangkitlah Damai di Tanah Papua Bersama Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus
Hai adakah suara suara kecil bagi orang-orang yang tertindas, dibunuh, ditembak diperkosa dll. Para pemimpin gereja maupun pemerintah memiliki mata dan telingah tapi seolah-olah tidak memiliki mata dan telingah, selalu diam tidak mau bersuara, tidak mau menyampaikan apa yang terjadi di atas tanah Papua. Di atas tanahnya sendiri, semua orang khususnya pemimpin gereja maupun pemerintah,suka mau jadi Yudas Iskariot, “munafik” Pesan, Hari Kenaikan Tuhan Yesus hari ini kepada para murid, kamu harus kuat untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada dunia, sekarang Roh Kudus ada bersama- sama kamu. Arti dari pesan Tuhan Yesus hari ini adalah seluruh pastor maupun pemimpin pemerintah OAP, harus beranikan diri untuk menyuarakan tentang kebenaran kepada semua orang , bagi para murid ataupun pengikut Yesus harus sama seperti Dia yang berani memikul Salib berat, mulai dari Gedzsemani sampai Golgota.
Spiritualitas utama adalah Yesus sendiri. Ia yang memberi kekuatan dan semangat dalam pelayanan. Semangat dan spiritualitas ini Yesus selalu memberikan di setiap saat jika para imam sungguh mencintai panggilannya dan tugas-tugasnya. Kekuatan itu mereka selalu terima. Pertanyaan di sini adalah apakah Rahmat dan kekuatan yang Tuhan berikan kepada imam itu, mereka lakukan dengan baik. Artinya bahwa Rahmat yang Tuhan berikan kepada para imam tetap mewartakan Kerajaan Allah kepada umat.
Mewartakan Kerajaan Allah itu, melalui doa doa dan kohtbah khotbah yang sesuai dengan konteks, tidak bahasa Jawaisme. Pastor yang luar dari Papua yang bertugas di Papua doa doa maupun khotbah juga mestinya gunakan dalam konteks. Dalam kenyataannya kebanyakan pastor dalam doa maupun khotbah sering tidak konteks, nah ini kita tegaskan bahwa, sebenarnya pastor hadir untuk umat, dan umat hadir untuk pastor maka semua para pastor renungan renungan maupun doa doa mestinya sesuai kontek, agar kedamaian dari Tuhan Yesus itu dapat dirasakan oleh umat yang selalu merindukan akan kedamaian dan kebebasan.
Kenaikan Kristus: Janji Pengharapan dan Penyertaan
“Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
(Kisah Para Rasul 1:8) Papua, yang sering disebut sebagai “surga kecil yang jatuh ke bumi”, kalau sekarang kita bisa di sebut Tanah Papua sebagai “ “Gadis” semua orang menyukainya Karana dia cantik dan manis. Semua mata buka untuk melihatnya. Ada apa gadis tersebut, apakah gadis itu sesuatu sehingga semua orang ingin melihat dan menyukainya bahkan ingin membunuhnya. Pada hari ini, Hari Kenaikan Tuhan Yesus mau mengingatkan kepada semua pihak Allah tetap teguh dan berdiri kuat kuat supaya tetap menyuarakan kebenaran kepada semua orang, bersama Hari Kenaikan Tuhan Yesus, doa doa maupun permohona dari umat yang berada di bawah penjajahan Indonesia, agar tetap dan tidak putus putus berkomunikasi dengan Allah, sehingga tanah Papua yang penuh dengan darah dan derita ini dapat terwujud sesuai rencana Tuhan.
Memang kita tau bahwa dari tahun 61 sampai sekarang masih terus mengalami pelbagai penderitaan. Kenyataan tanah Papua telah lama menyimpan cerita perjuangan, ketidakadilan, dan konflik yang belum sepenuhnya pulih. Namun Hari Kenaikan Yesus mengingatkan kita bahwa bangkitlah damai di tanah Papua bukan karena semua masalah telah selesai, tetapi karena pengharapan kita bertumpu pada Kristus yang hidup dan bertahta. Damai itu bukan sekadar absen dari konflik, melainkan kehadiran kasih, kebenaran, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Wisma Tiga Raja Timika
Komentar
Posting Komentar